Selamat Datang ke beranda saya

Dunia Usaha adalah kesempatan untuk bisa berbagi bagi sesama, baik materi,perasaan emosi dan juga ibadah. Peternakan juga menggelitik bagi saya, terutama bebek. Hewan yang termasuk daam golongan unggas ini begitu dinikmati oleh banyak orang..semoga akan membantu bagi Anda yang ingin tahu tentang lebih banyak tentang dunia bebek...dan dunia usaha wkwkwkw



Kamis, 01 Juli 2010

Legitnya daging bebek Negro hee..he alias agak gosong


Pemilihan menu sampai nama menu, bagi para pengusaha kuliner memiliki arti tersendiri. Di Bebek Garang misalnya nama menunya memang aneh-aneh. Sebut saja Bebek Kagok Negro, Bebek Debus, Bebek 70, Bebek Kemon, Bebek Grinpis, Bebek Buas, sampai ke omelet dan pancake bebek.

Begitu pun dengan nama sambal, ada sambal buta hejo, sambal jupe yang diambil dari nama artis seksi Julia Perez, dan sambal ijo yang dulunya sambal DP alias Dewi Persik.

Menurut salah seorang pemilik Happy Verdyan, nama-nama menunya mereka ciptakan bareng-bareng. "Kalau nama menu paling banyak Ali yang ciptain," ujar pria yang akrab disapa Taher ini.

Taher pun memaparkan satu per satu keistimewaan setiap menu. Bebek kagok negro misalnya, disajikan dengan bumbu kecap sehingga warnanya agak kehitaman, enggak salah jika ada embel-embel kata negro dalam namanya.

Lalu bebek debus. Konon menu bebek ini khas dari Rangkasbitung. Bebek dilumuri dengan sambal balado merah, kemudian dibakar bersamaan dengan sambal baladonya. Tentunya, rasa balado akan lebih menyerap ke dalam serat daging bebek.

Kalau bebek 70, menurut Taher cocok buat yang benar-benar ingin merasakan daging bebek original. Taher memaparkan, semua daging bebek sebelum diolah dimasak dulu dengan campuran rempah alias diungkep kurang lebih selama 2,5 sampai 3 jam.

Selain rempahnya yang meresap, sari bebeknya pun keluar dan menyisakan endapan. Nah, endapan inilah yang kemudian diolah kembali dengan cara disangrai dan ditaburkan ke dalam menu bebek 70. Itulah yang menjadi alasan bebek 70 adalah rasa bebek originalnya Bebek Garang.

Selain itu ada Bebek Kemon, yang dimasak dengan saus lemon, lalu Bebek Grinpis yang dilumuri dengan bumbu hijau yang diblender.

Jika enggan menyantap bebek utuh, maka pilihannya adalah Bebek Basis atau bebek asam manis, Bebek Buas atau bebek asam pedas, juga bebek Brur yang diberikan potongan jamur. Ketiga menu bebek ini terdiri dari daging bebek suwir yang dicampur dengan berbagai macam bahan seperti paprika, bawang bombay, atau nanas sebagai campuran bebek buas. Kemudian rasanya dibedakan dengan saus yang dicampurkan ada asam manis atau asam pedas.

Harga menu bebek ini plus nasi di kisaran Rp 17 ribu sampai Rp 20 ribu. Untuk yang kurang menyukai menu bebek, disediakan juga menu ayam yang harganya lebih ringan.

Jika enggan menyantap makanan berat, omelet bebek atau pancake bebek pun bisa jadi pilihan.

Suguhan sambal pun tidak boleh dilewatkan misalnya sambal buta hejo, campuran dari tomat hijau, cabe rawit hijau, sedikit cabe rawit domba dan bumbu-bumbu lain. Sambal buta hejo ini adalah sambal dadakan sehingga harus dipesan dulu.

Kalau sambal Jupe, sambal terasi yang dicampur dengan cabe rawit dalam jumlah banyak.

Untuk minuman, Taher merekomendasikan minuman ciptaannya, setelah merenung tiga jam di supermarket yaitu Oreology, hehe ada-ada saja ya! Pisang dicampur biskuit oreo dan keju kemudian diblender. Hemmm...siap nikmati menu bebek?!(ema/ern)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar